Wednesday 10 October 2012

iNgAt MaTi.....

Mengingatkan Kematian Dan Memperpendekkan Angan-angan

(CEBISAN dari RIYADHUS SHALIHIN...)

Allah Ta'ala berfirman:
"Setiap jiwa itu akan merasakan kematian. Hanyasanya engkau semua itu akan dicukupkan semua pahalamu nanti pada hari kiamat. Maka barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan dalam syurga, maka orang itu benar-benar memperoleh kebahagiaan. Tidaklah kehidupan dunia ini melainkan hartabenda tipuan belaka." (ali-lmran: 185)

"Seseorang itu tidak akan mengetahui apa yang akan dikerjakan pada esok harinya dan seseorangpun tidak akan mengetahui pula di bumi mana ia akan mati." (Luqman: 34)

Allah Ta'ala berfirman lagi:
"Maka apabila telah tiba waktu ajal mereka, tidaklah mereka itu dapat mengundurkannya barang sesaat dan tidak kuasa pula mendahuluinya." (an-Nahl: 61)

Allah Ta'ala berfirman pula:
"Hai sekalian orang beriman, janganlah hartabendamu dan anak-anakmu itu melalaikan engkau semua dan mengingat kepada Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh kerugian. Dan nafkahkanlah - untuk kebaikan - sebagian dari apa-apa yang Kami rezekikan kepadamu semua sebelum kematian mendatangi seseorang dari engkau semua, lalu ia berkata: "Ya Tuhanku mengapa aku tidak Engkau beri tangguh barang sedik'tt waktu, supaya aku dapat memberikan sedekah dan aku dapat dimasukkan dalam golongan orang-orang shalih. Allah samasekali tidak akan memberikan tangguhan waktu kepada sesuatu jiwa jikalau telah tiba ajalnya dan Allah adalah Maha Periksa perihal apa saja yang engkau semua lakukan." (al-Munafiqun: 9-11)

HADIS NABI MUHAMMAD S.A.W


 Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. menepuk bahuku lalu bersabda:
"Jadilah engkau di dunia ini seolah-olah engkau itu orang gharib - orang yang berada di suatu negeri yang bukan negerinya sendiri - atau sebagai orang yang melalui jalan."
Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma berkata: "Jikalau engkau bersore-sore, maka janganlah engkau menanti-nantikan waktu pagi dan jikalau engkau berpagi-pagi, janganlah engkau menanti-nantikan waktu sore - yakni untuk mengamalkan kebaikan itu hendaklah sesegera mungkin. Ambillah kesempatan sewaktu engkau berkeadaan sihat untuk mengejar kekurangan di waktu engkau sakit dan di waktu engkau masih hidup guna bekal kematianmu." (Riwayat Bukhari)

Dari Ibnu Umar r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:"Tidak ada hak seseorang Muslim yang ada sesuatu harta baginya yang hendak diwasiatkan, ia bermalam dua malam, melainkan wasiatnya itu sudah tertulis di sisinya." (Muttafaq 'alaih)
Ini adalah lafaznya Imam Bukhari.
Maksudnya seseorang yang berharta dan ingin memberikan wasiat perihal hartanya itu, hendaklah surat wasiatnya ditulis sesegera mungkin, sebab siapa tahu bahwa ajalnya akan datang pada malam hari sewaktu ia tertidur.

Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan:
"Bermalam tiga malam."
Ibnu Umar berkata: "Tidak pernah berlalu semalam pun atas diri saya sejak saya mendengar sabda Rasulullah s.a.w. sebagaimana di atas itu, melainkan wasiatku telah ada di sisiku."

. Dari Anas r.a., katanya: "Nabi s.a.w. menggariskan beberapa garis, lalu beliau bersabda:
"Ini adalah angan-angan manusia sedang ini adalah ajalnya. Kemudian di waktu orang itu sedang dalam keadaan sedemikian - yakni angan-angannya masih tetap panjang dan membubung tinggi, tiba-tiba datanglah garis yang terpendek - yakni garis yang memotongnya yaitu kematian." (Riwayat Bukhari)

 Dari Ibnu Mas'ud r.a. katanya: "Nabi s.a.w. menggariskan suatu garis berbentuk persegi empat dan menggariskan lagi suatu garis di tengah-tengahnya yang keluar dari kalangan persegi empat tadi, juga menggariskan lagi beberapa garis kecil-kecil yang menuju ke arah garis di tengah-tengah itu dan keluar dari arah tepinya yang tengah, lalu beliau s.a.w. bersabda:
"Ini adalah manusia dan ini adalah ajalnya meliputi diri manusia tadi,atau memang telah meliputinya. Garis yang keluar dari kalangan ini adalah angan-angannya, sedang garis-garis kecil-kecil ini adalah barang-barang baru yang mendatanginya - yakni apa-apa yang dapat ia ambil dari keduniaan, berupa kebaikan atau keburukan. Jikalau ia terluput dari yang ini - yakni bencana yang satu, tentu ia terkena oleh yang ini - bencana yang lainnya - dan jikalau ia terluput dari yang ini - bencana yang satunya lagi, maka ia tentu akan terkena oleh yang ini - bencana yang lainnya pula." (Riwayat Bukhari)....


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

Pages

Blogger news

Powered by Calendar Labs

Blogger templates

Pages - Menu

Tinggalkan pesanan anda =)